Jasmawan: Hikmah yang Terkandung Didalam Wudhu’

Kuansing (Inmas) – Mushalla Al-Ikhlas kantor Kementerian Agama kabupaten Kuantan Singingi kembali ramai pada Jum’at (11/10) pagi, pasalnya adalah seluruh pegawai kantor Kemenag Kuansing dan KUA Kuantan Tengah kembali mengikuti kegiatan rutin pembinaan mental dan rohani pegawai.

Pagi ini yang menjadi pengisi acara antara lain: moderator Noprianto, S.Pd.I (pegawai Setjend), pembaca Al-Qur’an Endrawati, S.Ag (pegawai Penyelenggara Syariah), dan penceramah Jasmawan (pegawai Penyelenggara Syariah).

Dalam tausiyah yang disampaikan Jasmawan, ia membeberkan tentang perkara yang sudah rutin dilakukan orang setiap muslim ketika hendak melaksanakan shalat yaitu perihal wudhu.

Sebelum dijelaskan, Jasmawan memberikan sebuah perumpaan seperti sebatang kayu yang akan dibuat menjadi triplek. Jasmawan mengatakan, dalam pengolahan sebatang kayu menjadi kayu yang berguna, akan mengalami proses penyortiran, dengan membuang bagian yang tidak bagus sehingga yang tersisia hanya bagian yang bagus.

Perumpamaan ini dibawa oleh Jasmawan kepada manusia, bagaimana jika manusia ada yang dibuang bagian tubuhnya setiap kali melakukan dosa atau maksiat?, hasilnya tentu saja tidak akan bisa disebut lagi manusia yang utuh.

“Inilah ternyata hikmah yang terkandung di dalam wudhu’. Ketika kita berkumur-kumur, membersihkan hidung, mengusap wajah, membasuh tangan, mengusap kepala, membersihkan dua telinga, dan terakhir membasuh kedua kaki, maka berguguranlah dosa-dosa yang telah dilakukan. Tentu saja wudhu’nya harus sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah,” jelas Jasmawan.

Saat ceramah berakhir, maka moderator membuka sesi tanya jawab. Satu-satunya pertanyaan yang muncul pada pertemuan itu berasal dari pegawai pramubakti Seksi Penmad, yang memberikan pertanyaan seputar wudhu’. Pertanyaan pun dijawab secara bersama-sama oleh pegawai yang berkompeten dan memiliki ilmu tentangnya. Kegiatan hari itu berlangsung lancar. (N/R)

Anda mungkin juga berminat