Kakan Kemenag Kuansing: 3 Permasalahan Utama yang Dihadapi Umat

Kuansing (Inmas), Kegiatan rutin Pembinaan Mental dan Rohani Pegawai kembali dilaksanakan pada pagi Jum’at (10/08/2018), kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi yang dilaksanakan di Musholla Al-Ikhlas lingkungan kantor Kemenag Kuansing. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Zulkifli, S.Pd.I, setelah itu dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi Drs. H. Jisman, MA.

Dalam tausiyahnya Kakankemenag menyampaikan, “Persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat saat ini diantaranya: Pertama, tingginya angka perceraian. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, namun faktor utamanya adalah landasan yang dimiliki oleh pasangan yang menikah tidak kokoh. Untuk mengantisipasi hal ini, maka Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi telah mengadakan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi pasangan yang akan menikah. Meskipun kegiatan ini tidak menjamin 100 persen bisa menghindarkan pasangan yang menikah dari perceraian, paling tidak setiap calon pengantin sudah dibekali ilmu tentang kehidupan berumah tangga.”

Kedua, permasalahan pemimpin. Seorang ASN memang dilarang untuk berpolitik, tapi tidak dilarang untuk mengerti politik. Sebagai umat Islam kita tidak boleh buta politik, kalau umat Islam tidak mengenal politik, maka pemerintahan akan dikuasai oleh orang-orang non muslim yang mengerti politik. Hindarilah berpolitik secara terbuka, tetapi pahamilah ilmu politik, agar kita bisa memilih pemimpin yang lebih mementingkan rakyat banyak.” lanjut Kakankemenag.

Ketiga, tradisi Pacu Jalur yang sudah mengakar di kabupaten Kuansing ini. Yang menjadi perhatian kita adalah, bagaimana menjadikan tradisi pacul jalur ini lebih syar’i. Contohnya tidak melakukan perlombaan pacu jalur pada saat jam-jam sholat, atau diusahakan bagaimana supaya atlet-atlet pacu jalur yang bertanding tidak meninggalkan sholatnya.”

“Semoga kedepannya permasalahan ini dapat menemui solusi yang lebih baik. Bekerjalah untuk kehidupan dunia ini seolah-olah kita akan hidup selamanya, maksudnya kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Tetapi jangan lupakan kehidupan akhirat, beramallah untuk kehidupan akhirat seolah-olah besok kita tidak akan hidup lagi.” ucapnya Kakankemenag menutup tausiyahnya. (N/R)

Anda mungkin juga berminat