Arahan Kakankemenag Kuansing pada Pembinaan Mental dan Rohani Pegawai Jum’at Pagi

Kuansing (Inmas), Kegiatan Pembinaan Mental dan Rohani pegawai Kantor Kementerian Agama kabupaten Kuantan Singingi tetap terlaksana sebagaimana mestinya, ini telah menjadi kegiatan rutinitas yang dilaksanakan setiap pagi Jum’at di musholla Al-Ikhlas Kemenag Kuansing setelah apel pagi .

Pagi Jum’at (16/11/2018), setelah penyampaian tausiyah oleh Rismandianto, S.Pd.I sekitar 10 menit, acara dilanjutkan dengan pengarahan yang langsung disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kuantan Singingi Drs. H. Jisman, MA.

“Salah satu permasalahan yang dihadapi sekarang ini adalah pendirian rumah ibadah,” ucap Kakankemenag diawal arahannya. “Untuk saat ini ada beberapa pendirian rumah ibadah yang dilakukan tanpa izin, hal ini tentu tidak sesuai dengan SKB yang ada. Mendirikan rumah ibadah tidak boleh sembarang, harus mengikuti aturan dan prosedur yang sudah ditetapnya,” tambah Kakankemenag.

Permasalahan kedua yang disampaikan Kakankemenag adalah berkaitan dengan berkurangnya rasa aman, karena baru-baru ini telah terjadi tindakan kriminal yang dilakukan di dua KUA kabupaten Kuansing. Tindakan pertama berupa percobaan pencurian sepeda motor dan kedua di bobolnya pintu belakang salah satu kantor urusan agama. Bersyukur dalam aksi tersebut tidak ada kerugian yang dialami, karena yang pertama berhasil digagalkan sedangkan kasus yang kedua pencuri tidak menemukan satupun barang berharga.

“Kepada kepala seksi, kepala KUA, kepala madrasah, supaya dapat menyelesaikan dan merapikan SPJ nya, terutama pengelola keuangan,” lanjut Kakankemenag menyampaikan permasalahan ketiga. “Hal ini dilakukan supaya ketika nanti di audit kita sudah siap melaporkan semua pekerjaan kita.”

Kakankemenag juga menyampaikan sedikit tausiyah, bahwa orang bijak itu adalah orang yang menyadari bahwa suatu saat nanti dia akan mati. “Beribadah dan bekerjalah sebaik mungkin, karena keduanya dibutuhkan. Ambillah porsi urusan dunia secukupnya, selebihnya adalah untuk akhirat. Jangan mengabaikan kehidupan akhirat, karena suatu saat nanti kita pasti sampai kesana. Salah satu contoh mengabaikan akhirat adalah mengabaikan suara azan ketika sudah masuk waktu sholat,” ucap Kakankemenag melanjutkan penjelasannya.

Terakhir Kakankemenag mengutip ucapan Buya Hamka dalam salah satu bukunya, yang redaksinya lebih kurang seperti ini; “Seingat saya, seumur hidup saya tidak pernah meninggalkan shalat ketika sudah baligh. Akan tetapi jujur saya pernah terlambat mengerjakan shalat.” Kakankemenag berpesan jangan pernah melalaikan shalat apalagi meninggalkannya. (N/R)

Anda mungkin juga berminat